Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengabadikan Buah Pikir Dengan Menulis dan Menyebarkannya Lewat Internet



Pikiran itu bebas. Bebas sebebas-bebasnya. Ragaku boleh terkurung di rumah mungil kami. Pikiranku mengelana ke seluruh dunia.

Mengintip kehidupan seorang teman di Australia. Menyimak cerita masa kecil seorang ibu sambil membayangkan sedapnya bau roti yang baru keluar dari ovennya. Belajar dari cerita ibu lain mangasuh anak-anaknya. Menelisik cara memasak masakan lezat dari berbagai daerah . Belajar membuat kerajinan tangan ini dan itu. Serta mengagumi kepedulian seseorang akan sampah dan lingkungan hidup. Semua dilakukan hanya dengan sentuhan jari.

Seru ya ? Bayangkan kalau kita nggak punya raga lalu roh kita melayang kemana-mana. Hiyyy.. nggak perlu deh.. hehehe.. Terima kasih pada internet yang memungkinkan kita melihat dunia luar tanpa harus pergi kemanapun. Internet bagai jendela besar yang terbuka luas. Memungkinkan kita menjelajah kemanapun. Belajar pun bisa kita lakukan di mana saja. Seperti yang kami lakukan minggu ini.


Belajar menulis dan internet (termasuk blogging) menjadi penting dewasa ini. Mengingat hampir semua hal sekarang harus online. Thanks to duo perempuan kece yang mau berbagi ilmu secara gratis lewat group WhatsApp " Nulis dan Ngeblog Itu Asyik".

Meskipun bukan ilmu baru bagi sebagian orang, tetapi semangat yang ditularkan sungguh luar biasa. Puluhan blog baru bermunculan dalam waktu kurang dari seminggu. Isinya pun beraneka ragam. Sambil belajar menulis dan ngeblog, dapat pula ilmu yang lainnya.

Ibu-ibu dengan semangat yang tinggi menyisihkan waktu disela-sela jadwal padatnya. Heboh. Seru. Benar-benar penyegaran jiwa. Nggak salah deh aku memutuskan gabung kelas ini. Meski awalnya aku  ikut hanya agar terpacu menulis lagi. Soalnya aku sudah punya beberapa blog sendiri. Nyatanya aku malah memborong banyak ilmu baru secara gratis.



Kelas " Nulis dan Ngeblog itu Asyik " ini dimentori oleh Ce Maria Magdalena sebagai pemilik blog www.mariamagdalena.my.id dan Kak Irai (Raihana Mahmud ) pemilik blog raihanamahmud.blogspot.com . Dilaksanakan secara online via WhatsApp group.

Ce Maria yang lucu, bersemangat dan penuh ide-ide segar sesekali melemparkan candaan khasnya , membuat suasana belajar jadi ikut bersemangat dan segar. Kak Irai yang sabar, menyenangkan dan keibuan membuat belajar jauh dari kesan menegangkan. Meski kadang tegang juga sih saat menunggu dievaluasi hehehe...

Akan tetapi, aku paling suka sesi evaluasi ini. Dari situ kita bisa melihat kekurangan tulisan kita. Kak Irai dengan sabar akan mengoreksi dan menunjukkan mana yang perlu diperbaiki. Caranya mengajar memang lumayan unik tapi mudah dipahami. Semua tugasnya...yaa ampuuun.. aku suka semua tugasnyaa. Seru !

Kak Irai ingin kami menuliskan juga kalau ada kesan negatif dari kelas ini. " Supaya ada perbaikan di kelas berikutnya " tulisnya. Kepalaku muter memikirkan hal itu. Jarang ada kelas gratis sekeren dan seasyik ini.

Aku pernah ikut kelas sastra. Belum ada pembekalan sama sekali ujug-ujug langsung ditugasi menulis cerpen berkelompok. Teknisnya seperti apa juga nggak dijelaskan. Sedangkan peserta belum saling kenal atau saling sapa. Kelas berakhir bubar karena hanya satu orang yang menulis. Berbeda dengan kelas ini, yang entah bagaimana membuat kami merasa begitu dekat dan enggan untuk berpisah.

Komunikasi mengalir begitu saja. Saling melempar canda, gagasan, dan berbagai info menarik. Satu mengeluh, yang lain dengan sigap membantu. Obrolan seputar rumah tangga, buku, hiburan dan berbagai hal lainnya. Membuat kami tiba-tiba menjadi puitis atau senyum-senyum sendiri di depan layar hihihi.. Begitu harmoni. Jiwa kami yang penat karena rutinitas sehari-hari seakan hidup lagi. Seperti menemukan tujuan baru. Bagaikan muda kembali.

Ketika kelas ini usai, kuharap persahabatan ini tetap terjalin. Semoga semangat yang terpantik hari ini tetap membara di hati kita semua. Menulis, menulis dan menulis. Terus belajar dan menulis. Agar otak dan jiwa kita tetap sehat. Agar buah pikiran kita tetap abadi.

Aku akan terus menulis. Hanya itu yang bisa kulakukan untuk mengungkapkan betapa besar rasa terima kasihku pada kedua guru.

Ce Maria dan Kak Irai, bagaimana kalau diadakan kelas lanjutan ? Please..

Dari puisi "Buku" yang pernah kutulis sendiri :
 "Menulis adalah meminjamkan mata"


Anastasia Lovicha
Anastasia Lovicha Hai! Aku Anastasia Lovicha Aku sangat menyukai buku. Menurutku buku memungkinkan proses belajar tidak terhenti hanya di bangku sekolah. Saat ini, di era internet, blog dan sosial media seperti buku yang terbuka. Sebagai sarana belajar yang luar biasa. Terima kasih pada orang-orang yang berdedikasi menulis dan membagikan ilmu yang mereka punya melalui buku, blog dan sosial media. Sebagai ibu dari seorang anak perempuan yang saat ini memilih pendidikan homeschooling, aku sangat terbantu dengan tulisan-tulisan itu. Karena itulah dalam blog ini aku juga akan membagikan karya, pengalaman dan cerita-cerita kami. Selain itu, aku percaya, cara terbaik untuk mengawetkan pikiran adalah dengan menuliskannya dan cara terbaik untuk menyimpan tulisan adalah dengan membagikannya.

4 comments for "Mengabadikan Buah Pikir Dengan Menulis dan Menyebarkannya Lewat Internet"

  1. Replies
    1. Awww.. Aku tersanjung.. 😍😍. Terima kasih Mbak Imelda

      Delete
  2. :-) :-) kelas yang asyik dan sangan bermanfaat untuk kita ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyik bangett... Kejutan akhirnya lebih asyik lagi.. Huhu.. Terharu..❤

      Delete